Kamis, 23 Oktober 2014

Kemacetan Lalu Lintas di Perkotaan

Nama   : Refki Pebriandika
Kelas   : 5KA42
NPM    : 1A113331
 
Pada zaman ini arus kegiatan dan keinginan masyarakat untuk memiliki sesuatu semakin tinggi. Contohnya adalah dalam hal kendaran. Banyak masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi. Bahkan dalam satu keluarga, setiap orang dalam keluarga tersebut memiliki kendaraan sendiri. Hal ini dapat menimbulkan kemacetan di jalan raya. Kemacetan lalu lintas merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar. Kemacetan sudah sering sekali terjadi. Kemacetan lalu lintas merupakan hal yang sudah terbiasa dialami oleh pengguna jalan raya. Bahkan sudah menjadi bagian dalam kehidupan. Terkadang tidak macet menjadi hal yang sangat aneh.
Masalah lalu lintas yang terdapat di masyarakat sudah menjadi masalah umum yang terjadi. Terutama di wilayah perkotaan. Kota dan kemacetan sangatlah berkaitan erat dalam kehidupan. Jika di kota tidak macet, rasanya sangat aneh. Sampai sejauh ini belum terdapat penanganan yang tepat dalam menyelesaikan masalah lalu lintas, yaitu kemacetan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai atau juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk dan kendaraan, misalnya Jakarta. Ada juga yang disebut dengan kesemerawutan lalu lintas. Yaitu dimana kendaraan atau pengguna jalan tidak disiplin atau tidak patuh dalam menggunakan jalan. Sehingga dapat menimbulkan kemacetan.
Banyak sekali hal-hal yang dapat menimbulkan kemacetan. Penyebab kemacetan berasal dari berbagai segi kehidupan yang saling terkait. Seperti jalanan yang dilalui tersebut rusak, banjir dan hujan. Jika terjadi banjir, banyak kendaraan mencari jalan aman atau jalan yang tak banjir. Sehingga jika mobil tersebut menyelinap bahkan jika sampai melalui jalan untuk tempat yang berlainan arah akan menimbulkan kemacetan. Karena kendaraan tersebut saling berebutan jalan. Juga dari hal itu dapat mengurangi laju kecepatan kendaraan. Sama seperti halnya jika jalan rusak. Setiap kendaraan berebutan jalan agar dapat jalan dengan nyaman. Sebaiknya pengendara lebih berhati-hati dalam mengemudikan kendaraan dalam cuaca yang buruk, seperti hujan. Juga jika dalam keadaan dimana jalan tersebut terdapat genangan air.
Penyebab yang kedua adalah karena kesalahan dari pengguna jalan. Banyak kendaraan yang mengemudikan kendaraan di jalur yang salah. Ada juga kendaraan yang menggunakan lajur cepat untuk lajur lambat. Sehingga mengakibatkan kendaraan yang dibelakangnya tersendat. Kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di sembarang tempat. Banyak juga kendaraan yang menerobos traffic light atau lampu lalu lintas saat akan lampu hijau menyala atau saat akan lampu merah menyala. Hal ini dapat menimbulkan kemacetan. Ada kendaraan yang mengetem di jalan-jalan atau bukan pada tempatnya. Biasanya adalah angkutan umum. Angkutan umum juga sering kali menaikkan dan menurunkan penumpang bukan pada halte. Sehingga dapat menimbulkan kemacetan. Akibat dari buruknya sistem transportasi dan perilaku angkutan umum ini menimbulkan kemacetan secara langsung dan secara tidak langsung dengan meningkatkan kecenderungan orang untuk menggunakan mobil pribadi dan motor sebagai alat transportasi sehari-hari.
Ketiga, dari tata letak kota yang tidak beraturan tersebut dapat menimbulkan banyak dampak negatif. Seperti kemacetan, kriminalitas serta kecelakaan lalu lintas. Sampai saat ini banyak sekali terjadi kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Terkadang juga sering terjadi perbaikan jalan atau jembatan, traffic light yang mati. Juga masih banyaknya rambu-rambu lalu lintas yang tidak beroperasi. Jadi dari hal inilah dapat menimbulkan kemacetan.
Keempat, adanya pasar tumpah di sepanjang jalan. Pasar tumpah tersebut dapat menimbulkan kemacetan. Karena di pasar tersebut banyat sekali terdapat kegiatan. Seperti adanya dagangan di pinggir jalan, sehingga secara tidak langsung jalanan menjadi sempit dan terganggu. Juga dari pembelinya. Pembeli berjalan di jalanan tersebut, sehingga jalan tersebut menjadi sempit oleh para pedagang dan pembeli. Biasanya di sekitar pasar tumpah tersebut banyak kendaraan yang memarkir kendaraannya di pinggir jalan, juga banyak angkutan umum yang mengetem.
Selanjutnya adalah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sehingga jalanan menjadi terhambat. Dan jalanan pun menjadi macet karena banyak mobil yang mengantri di belakang kecelakaan tersebut. Juga ada mobil yang sengaja jalan pelan-pelan untuk melihat kecelakaan, sehingga jalan menjadi macet.
Yang keenam adalah karena jalanan sempit yang tak sebanding dengan jumlah kendaraan. Semakin hari dari tahun ke tahun jumlah kendaraan di Indonesia meningkat. Banyak warga yang menggunakan kendaraan pribadi jika mereka ingin berpergian kebanyakan orang tidak ingin menggunakan angkutan umum dengan alasan ongkosnya mahal, kurang nyaman serta kurangnya kenyamanan di angkutan umum. Sebaiknya dari pemerintah sendiri mengatur tentang angkutan umum. Maka dari sinilah yang menimbulkan kemacetan.karena banyaknya jumlah kendaraan yang berada di jalan juga jalanan yang dilalui sangat sempit. Sehingga dapat menimbulkan kemacetan.
Yang ketujuh adalah karena beroperasinya transportasi busway di Jakarta. Karena busway menggunakan jalannya sendiri, tidak bersama dengan angkutan yang lain. Sehingga adanya pengurangan jalan untuk jalur busway. Seharusnya jalur untuk busway itu menggunakan jalannya sendiri. Tidak perlu mengambil jalan yang sudah ada untuk jalur kendaraan yang lain. Maka hal itu dapat menimbulkan kemacetan. Karena jalan menjadi berkurang dan kendaraan semakin meningkat. 

 
Sumber : http://fitriyani411.blogspot.com/2013/03/kemacetan-lalu-lintas-di-perkotaan.html

Sabtu, 21 Juni 2014

Manusia dan Harapan

A. PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.

B. HARAPAN DAN CITA-CITA

Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1.      Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2.      Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.
C. SEBAB-SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN

Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :

1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a.       Kelangsungan hidup (survival).
b.      Keamaanan (safety).
c.       Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d.      Diakui lingkungan (status).
e.       Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

D. PENGERTIAN KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.      Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.       Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3.       Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban. Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.
4.      Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.

Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
·         Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
·         Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
·         Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka    menolong, dermawan, dan sebagainya.
·         Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
·         Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

E. KEBENARAN

Kebenaran sangat penting bagi manusia, karena memiliki arti khusus bagi hidupnya. Kebenaran merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu” sebuah pengantar populer, ada 3 teori kebenaran, yaitu :
1.      Teori Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.      Teori Korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3.      Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

OPINI:
Pada manusia dan harapan dapat kita lihat, bahwa setiap manusia memiliki harapan masing-masing. Setiap harapan yang dimiliki oleh manusia pasti berbeda-beda. Tetapi di setiap harapan yang kita miliki terkadang tidak seperti apa yang kita harapkan, misalnya saat kita ingin memasuki perguruan tinggi, kita berharap agar kita dapat masuk ke perguruan tinggi yang memiliki kualitas bagus. Tetapi pada kenyataannya kita gagal dalam test ujian masuk. Itu berarti harapan harus kita sertai dengan usaha dan juga dengan doa. Harapan tidak bisa terpenuhi bila kita tidak berdoa dan berusaha dengan giat.